Demam pada Penderita HIV – Gejala dan Pengobatan

Musim penghujan memang selalu identik dengan penyakit yang silih berganti menyerang tubuh kita. Biasanya dimulai dari demam flu ringan, sakit tenggorokan bahkan hingga demam naik turun berhari-hari. Penyebab demam tentunya sangat berbeda-beda antara demam satu dengan yang lainnya. Akan tetapi, dalam ilmu kesehatan terdapat demam yang sangat membahayakan, yaitu disebabkan oleh virus HIV. Apabila seseorang sudah terjangkit virus HIV, biasanya akan ditandai dengan gejala demam. Suhu demam HIV biasanya mencapai 38,9 – 40 derajat Celcius tergantung dari kondisi orang tersebut ketika terinfeksi. Kondisi seperti ini tidak hanya ditandai dengan demam saja, akan tetapi juga dibarengi dengan gejala lainnya. Apa saja itu?

Komplikasi Gejala

Seperti yang disinggung sebelumnya bahwa demam pada penderita HIV biasanya dibarengi dengan gejala demam lainnya. Beberapa diantaranya adalah:

  • Kelelahan

Virus HIV yang sudah masuk ke dalam tubuh secara umum akan langsung menyerang sistem kekebalan tubuh. Pada awalnya memang terlihat seperti kelelahan biasa seperti pada demam fever. Akan tetapi, seiring bergantinya hari tubuh akan memberikan respon akibat inflamasi dari virus HIV. Tubuh akan mengalami rasa lelah yang berlebihan, lesu dan tidak bertenaga. Apabila kondisinya sudah sedemikian rupa, sebaiknya segera ke dokter untuk penanganan lebih lanjut agar virusnya tidak semakin menyebar.

  • Nyeri Otot dan Persendian

Komplikasi gejala awal terserang HIV selanjutnya adalah mengalami nyeri otot dan persendian dalam waktu yang cukup lama. Gejala seperti ini sebenarnya sangat wajar terjadi karena sebagian besar virus penyebab demam dapat menimbulkan efek nyeri. Adapun cara mudah untuk mengatasi rasa nyeri tersebut adalah dengan mengkompres menggunakan air hangat. Akan tetapi apabila rasa nyeri tersebut semakin parah, segeralah konsultasikan ke dokter karena bisa saja gejala tersebut merupakan pertanda terserang demam berdarah.

  • Pembengkakan Kelenjar Getah Bening

Pembengkakan pada kelenjar getah bening menjadi pertanda bahwa ada virus atau penyakit berbahaya yang menyerang tubuh Anda atau sebagai indikasi bahwa sistem kekebalan tubuh sedang menurun. Hal tersebut dikarenakan kelenjar getah bening merupakan salah satu bagian dari sistem kekebalan tubuh, sehingga apabila virus HIV sudah menginfeksi sebagian besar sistem imun, maka akan terjadi peradangan dan menimbulkan pembengkakan. Kondisi seperti ini apabila tidak segera ditangani maka dapat menimbulkan pembengkakan menjadi semakin parah dan menyebabkan bagian pangkal paha, leher serta ketiak menjadi nyeri.

  • Kulit Ruam

Bagi beberapa orang, ruam pada kulit mungkin menjadi hal yang biasa atau menjadi indikasi bahwa alergi kita sedang kambuh. Akan tetapi, bagi orang-orang yang belum pernah terserang demam karena alergi terhadap suatu hal, maka kondisi tersebut perlu diwaspadai. Hal tersebut tidak lain karena virus HIV yang mulai menyebar ke seluruh bagian tubuh. Biasanya ruam tersebut berwarna merah, akan tetapi tidak menutup kemungkinan ruam tersebut berwarna kecoklatan, merah muda ataupun keunguan. Jika ruam tersebut masih ada selama 2 minggu, maka perlu konsultasi lebih lanjut dan kalau perlu melakukan tes darah.

  • Radang Tenggorokan

Panas dalam tenggorokan biasanya menjadi pertanda akan terjadinya radang tenggorokan. Bagi sebagian orang mungkin hal tersebut merupakan penyakit musiman, akan tetapi apabila kondisi tersebut dibarengi dengan kondisi diatas maka perlu diwaspadai. Virus HIV yang sangat kuat akan menyerang seluruh tubuh kita, tidak terkecuali tenggorokan. Jika radang tenggorokan Anda tidak kunjung sembuh selama 1-2 minggu padahal sudah diberi obat panas dalam, sebaiknya tanyakan kepada dokter dan mintalah solusi terbaik. Anda juga bisa meminta beberapa tes kesehatan untuk memastikan apakah terjangkit demam HIV atau radang tenggorokan biasa.

Upaya Pencegahan HIV

Demam pada penderita HIV memang menjadi salah satu pertanda masuknya virus HIV ke tubuh kita. Oleh sebab itu, setidaknya ada upaya untuk mencegah kita terserang dari virus tersebut. Beberapa diantaranya adalah:

  • Hindari Seks Bebas

Salah satu penyebaran HIV yang paling sering terjadi adalah melalui hubungan seks. Dalam seks bebas, kita tidak mengetahui apakah orang tersebut positif HIV atau tidak. Maka dari itu, agar tidak terjadi penularan, sebaiknya hindari seks bebas.

Akan tetapi, apabila pasangan Anda sudah positif terjangkit HIV dan ingin melakukan hubungan seks, gunakanlah pengaman. Tujuan penggunaan pengaman tidak lain agar virus tersebut tidak tertular pad Anda.

  • Obat Anti HIV

Bagi Anda, khususnya ibu-ibu yang positif terjangkit HIV, sebaiknya mengkonsumsi obat anti HIV. Hal ini bertujuan agar anaknya nanti tidak tertular HIV atau sebagai langkah mengurangi resiko penularan HIV kepada anaknya sendiri. Akan tetapi, demam pada ibu hamil yang positif HIV perlu berkonsultasi ke dokter terlebih dahulu. Perawatan selama masa kehamilan pada ibu hamil yang positif HIV biasanya dapat menurunkan resiko bayi tersebut terkena HIV.

  • Penggunaan Jarum Baru

Ketika hendak disuntik ataupun ingin membuat tato tubuh, usahakan jarum yang digunakan baru dan steril. Hal tersebut dikarenakan virus HIV dapat menyebar melalui banyak perantara, seperti halnya jarum yang sudah digunakan oleh pasien HIV. Selain itu, apabila Anda ingin mendonorkan darah, pastikan atau tanyakan terlebih dahulu jarum yang digunakan tersebut baru atau tidak. Jika jarum tersebut bekas dari orang lain, sebaiknya diseterilkan terlebih dahulu atau lebih baik menggantinya dengan yang baru.

  • Hindari Kontak Langsung

Apabila teman, saudara atau keluarga Anda ada yang mengidap HIV, sebaiknya jauhi kontak langsung seperti menyentuh kulit tubuh ataupun menggunakan barang yang dipakai oleh orang tersebut. Jika memang harus kontak langsung, setidaknya gunakan sarung tangan, masker dan keperluan lain untuk menutupi tubuh Anda agar virus tersebut tidak menular.

HIV merupakan penyakit yang sangat membahayakan dan demam pada penderita HIV menjadi salah satu pertanda awal virus tersebut mulai menyerang. Oleh karena itu, kita perlu mencegahnya dengan tidak melakukan seks bebas, mengkonsumsi obat anti HIV dan lain sebagainya. Selain itu kita juga perlu menganalisa apakah gejala tersebut termasuk gejala demam biasa atau memang disebabkan oleh virus yang mematikan.