4 Penyakit Penyebab Demam Naik Turun

Demam umumnya merupakan tanda jika tubuh sedang diserang infeksi atau penyakit tertentu. Jika yang terjadi adalah demam naik turun, maka bisa jadi itu disebabkan karena beberapa penyakit tertentu. Umumnya, bakteri dan virus penyebab infeksi pada manusia berkembang dengan baik pada suhu tubuh sekitar 37.1 derajat celcius. Pada saat sedang demam dan suhu tubuh meningkat, maka menjadi pertanda jika tubuh sedang mempertahankan diri untuk berperang melawan virus dan bakteri penyebab infeksi tersebut. Seorang anak juga bisa dikatakan sedang demam jika suhu tubuhnya sudah lebih dari 37.2 derajat celcius pada saat diukur lewat ketiak. Sedangkan untuk orang dewasa di atas 38 derajat celcius. Lalu, apa saja sebenarnya penyakit penyebab demam naik turun yang paling sering terjadi?, berikut ulasan selengkapnya untuk anda.

  1. Tifus

Tifus merupakan penyakit demam kronis atau parah yang terjadi secara mendadak dan juga sering tidak diketahui dengan pasti apa penyebabnya. Penyakit penyebab demam naik turun ini terjadi karena bakteri Salmonella yang sudah tertelan penderita. Wabah tifus sangat mudah menular dan paling banyak ditemukan pada area dengan sanitasi yang buruk dan akses air bersih yang terbatas.

Umumnya, seseorang yang terkena tifus akan merasa tidak enak badan selama 7 hingga 14 hari sesudah terinfeksi bakteri dan disertai juga dengan nyeri perut, diare atau kesulitan buang air besar dan juga demam panas tinggi antara 39 hingga 40 derajat celcius. Pola demam yang terjadi juga naik turun dimana pada pagi hari suhu tubuh bisa turun namun akan kembali naik sepanjang hari. Apabila tifus tidak segera ditangani dengan baik, maka gejalanya bisa bertambah parah dalam beberapa minggu dan akan meningkatkan risiko komplikasi yang fatal.

  1. Demam Berdarah

Demam berdarah bisa terjadi karena gigitan nyamuk Aedes yang sudah terinfeksi dengan virus dengue. Penyakit ini umumnya akan mewabah ketika musim hujan dengan gejala awal seperti tubuh demam menggigil, timbul bintik bintik kemerahan pada permukaan kulit dan juga wajah jadi memerah selama 2 sampai 3 hari.

Gejala lain yang ditimbulkan dari demam berdarah adalah demam naik turun yang memiliki pola seperti pelana kuda. Puncak dari demam berkepanjangan umumnya sangat tinggi dan bisa mencapai 40 derajat celcius atau bahkan lebih. Tanda tanda terkena demam berdarah lain yang biasanya akan dialami penderita adalah sakit kepala parah, area belakang mata yang terasa nyeri, nyeri pada otot dan persendian, kehilangan nafsu makan, kelelahan, mual, muntah dan juga terjadi pendarahan ringan. Berbagai gejala ini biasanya akan terjadi antara 4 hingga 6 hari sesudah terinfeksi dan masih terus berlangsung sampai 10 hari.

  1. Malaria

Penyakit demam malaria biasanya terjadi pada negara dengan iklim tropis dan juga subtropis yang ditularkan dari gigitan nyamuk anopheles terinfeksi. Tanda demam malaria umumnya butuh waktu antara 7 hingga 18 hari antara terinfeksi dengan dan munculnya gejala atau masa inkubasi. Namun, ada juga penderita yang baru mengalami gejala sesudah satu tahun kemudian.

Gejala demam malaria ini terlihat serupa dengan gejala flu seperti tubuh demam dengan suhu tinggi, tubuh berkeringat, sakit kepala, panas dingin, muntah dan terkadang juga disertai dengan nyeri otot, tidak enak badan dan diare. Berbagai gejala umum tersebut terkadang membuat malaria sulit terdeteksi karena terlihat seperti gejala ringan. 

Demam karena malaria terjadi dalam siklus 24 hingga 72 jam tergantung dari jenis parasit yang menginfeksi. Selama siklus tersebut, awalnya penderita akan merasa kedinginan dan menggigil. Sesudah itu akan muncul demam yang disertai dengan kelelahan dan banyak mengeluarkan keringat yang berlangsung antara 6 hingga 12 jam kemudian demam mereda kembali.

  1. Gangguan Metabolik

Gejala demam naik turun juga bisa dijadikan pertanda jika ada sesuatu yang salah di dalam tubuh seperti gangguan metabolik. Beberapa gangguan metabolik yang bisa menyebabkan demam naik turun diantaranya adalah infeksi saluran kencing atau ISK serta tifus. Beberapa gangguan metabolik ini hanya bisa diketahui dengan pemeriksaan darah laboratorium  sehingga ada baiknya segera diperiksakan ke dokter.