Fakta Demam Pada Bayi yang Harus Diketahui

Bayi bisa dikatakan mengalami demam jika suhu tubuhnya sudah sampai 38 derajat celcius atau lebih. Untuk itu jika tubuh bayi terasa hangat, terlihat memerah namun ketika diukur dengan termometer masih memperlihatkan angka di bawah 38 derajat celcius, maka buah hati anda bisa dikatakan tidak mengalami demam. Ada beberapa fakta demam pada bayi yang sangat penting diketahui khususnya bagi para ibu baru dan akan kami berikan informasi selengkapnya berikut ini.

  1. Ukur Suhu Tubuh Lewat Anus

Anda bisa mengukur suhu tubuh bayi dengan menggunakan termometer digital lewat mulut, ketiak, telinga, bagian pelipis dan juga anus. Akan tetapi, cara paling akurat untuk mengukur suhu tubuh bayi ketika demam adalah dengan memasukkan termometer pada anus bayi sekaligus menjadi cara mengukur suhu tubuh termudah bagi bayi dan sebaiknya hindari cara memeriksa demam tanpa termometer supaya lebih akurat.

Sebelum memasukkan termometer ke dalam anus, pastikan termometer sudah dicuci hingga bersih memakai sabun dan air kemudian dibersihkan dan lap kembali dengan alkohol. Aplikasikan juga petroleum jelly pada termometer sebelum dimasukkan ke dalam anus kemudian masukkan termometer tersebut ke anus sekitar 2.5 cm secara lembut dan diamkan sekitar 2 menit sampai termometer berbunyi dan tarik keluar termometer dengan perlahan.

Usahakan untuk memakai termometer digital dan hindari menggunakan termometer yang mengandung merkuri sebab dikhawatirkan bisa berdampak buruk pada bayi khususnya jika termometer tersebut pecah.

  1. Demam Akibat Virus atau Bakteri

Fakta demam pada bayi selanjutnya adalah tentang demam akibat virus atau bakteri. Demam bisa terjadi karena dua hal yakni virus dan juga bakteri. Demam virus terjadi pada saat tubuh bayi sedang berjuang melawan penyakit yang disebabkan karena virus. Penyakit tersebut bisa berupa penyakit pada usus, pilek atau flu. Jenis demam ini tidak bisa sembuh dengan antibiotik dan dokter juga tidak perlu memberikan resep antibiotik.

Demam bakteri bisa terjadi pada saat tubuh bayi sedang melawan infeksi bakteri seperti infeksi telinga, infeksi saluran kencing atau bakteri pneumonia. Jenis demam ini membutuhkan perhatian khusus jika dibandingkan demam virus sebab bisa berdampak serius apabila tidak ditangani dengan serius. Selain itu, demam karena bakteri juga biasanya bisa diatasi dengan antibiotik.

  1. Cara Membuat Bayi Nyaman Saat Demam

Ketika bayi mengalami gejala demam, ada beberapa cara yang bisa dilakukan supaya bayi bisa merasa nyaman, Anda bisa memberikan ASI atau susu formula lebih sering atau juga bisa memberikan air putih sebagai minuman penambah cairan dan juga bisa diberikan Pedialyte khusus bayi.

Anda juga bisa memandikan bayi dengan air hangat untuk membantu menurunkan panas dan segera angkat dari air jika bayi terlihat menggigil. Kenakan juga dengan pakaian ringan dan tutup tubuh dengan kain tipis dan bukan selimut tebal ketika dibaringkan di tempat tidur. Sedangkan untuk cara tradisional seperti mengompres dahi bayi dan ketiak dengan handuk yang dibasahi air hangat juga bisa dilakukan untuk membuat bayi merasa nyaman saat demam.

  1. Obat Obatan Penurun Panas

Apabila demam panas juga tidak turun sesudah dikompres, maka bisa diberikan obat. Dokter umumnya akan merekomendasikan acetaminophen dibandingkan ibuprofen untuk menurunkan panas bayi yang berusia di bawah 6 bulan. Namun jika bayi anda masih berumur di bawah 3 bulan, maka sebaiknya konsultasikan dulu dengan dokter sebelum diberikan acetaminophen. 

Bayi baru bisa mengkonsumsi dua jenis obat tersebut ketika sudah berusia 6 bulan dan pastikan untuk tidak memberikan aspirin sebab obat tersebut sering dikaitkan dengan kondisi serius bahkan terkadang fatal seperti Reye’s syndrome. Berikan juga obat sesuai dengan dosis yang tertera dan dosis bayi serta anak anak bukan ditentukan berdasarkan usia namun dari berat badan.

  1. Kapan Harus Diperiksa ke Dokter?

Anda disarankan untuk membawa bayi anda ke dokter ketika demam dan usianya masih di bawah 3 bulan. Demam bayi di usia tersebut biasanya dianggap sebagai kondisi darurat. Para ahli mengatakan jika lapisan pelindung antara pembuluh darah dan sistem saraf pusat bayi di usia tersebut masih sangat tipis. Jika demam terjadi karena infeksi bakteri, maka bisa mempermudah bakteri menyebar dan menyebabkan kerusakan yang lebih luas sehingga disarankan untuk diperiksakan ke dokter khususnya jika bayi sudah tidak mau makan, mengalami muntah, diare, sesak nafas, muncul ruam, mudah marah, lesu dan demam berkepanjangan terjadi lebih dari 3 hari. Semoga bisa bermanfaat.