Demam Puerperal – Jenis – Gejala – Penyebab – Diagnosis – Pengobatan

Demam puerperal yang juga sering disebut dengan demam nifas merupakan infeksi yang terjadi pada beberapa bagian organ reproduksi wanita selama persalinan dan juga aborsi. Kasus demam dengan panas 38 derajat celcius atau lebih tinggi yang berlangsung selama 10 hari pertama sesudah persalinan atau keguguran umumnya terjadi di sebagian besar negara maju. Demam puerperal ini paling banyak terjadi ketika permukaan kasar di bagian dalam rahim sesudah pemisahan plasenta atau sesudah kelahiran. Namun, ada juga patogen yang bisa mempengaruhi laserasi pada bagian lainnya dari saluran genital. Hal ini nantinya bisa menyerang aliran darah dan juga sistem getah bening yang nantinya mengakibatkan keracunan darah atau septikemia, selulitis atau peradangan jaringan seluler dan juga peritonitis panggul serta peradangan di lapisan perut. Sedangkan untuk tingkat keparahan dari demam puerperal ini tergantung dari virus organisme yang menginfeksi, resistensi jaringan yang terserang dan juga kesehatan dari penderita.

Jenis Demam Puerperal

10% kematian terkait dengan kehamilan di Amerika Serikat memang terjadi karena infeksi dan tingkat mortalitas dianggap lebih tinggi di beberapa area yang memiliki sanitasi tidak layak. Jenis atau tipe demam puerperal sendiri terdiri dari beberapa jenis yakni:

  • Endometritis: Infeksi yang terjadi pada lapisan uterus
  • Myometritis: Infeksi yang terjadi pada otot uterus
  • Parametritis: Infeksi yang terjadidi sekitar area uterus

Gejala Demam Puerperal

Seseorang yang terkena demam puerperal ini umumnya akan mengalami beberapa gejala yang terlihat seperti gejala dari jenis demam lainnya seperti:

  • Demam panas
  • Nyeri di bagian perut bawah atau panggul karena pembengkakan rahim
  • Panas dingin
  • Vagina berbau tidak sedap
  • Kulit terlihat pucat yang menjadi pertanda kekurangan darah dalam jumlah besar
  • Demam diserai sakit kepala
  • Denyut jantung meningkat
  • Nafsu makan menurun

Penyebab Demam Puerperal

Gejala demam puerperal biasanya disebabkan karena streptococcus atau staphylococcus serta bakteri lain yang menjadi penyebab infeksi terjadi dan juga bisa disebabkan karena hal lain yang bisa berkembang pada lingkungan hangat dan lembab. Demam puerperal mulai terjadi pada rahim sesudah wanita melahirkan. Rahim nantinya bisa terinfeksi apabila kantung ketuban juga terinfeksi yang merupakan selaput mengandung janin.

Faktor Risiko

Seorang wanita bisa meningkatkan risiko terkena jenis demam puerperal ini sesudah melahirkan akan berbeda beda tergantung dari metode yang digunakan saat melahirkan. Beberapa faktor risiko tersebut diantaranya adalah:

  • 1 sampai 3% untuk persalinan pervaginam normal
  • 5 sampai 15% untuk kelahiran sesar yang dijadwalkan sebelum persalinan
  • 15 hingga 20% kelahiran sesar tidak terjadwal yang dilakukan sesudah persalinan dimulai.

Selain itu, ada beberapa faktor risiko tambahan lain yang bisa membuat seseorang wanita lebih berisiko terkena infeksi seperti:

  • Kegemukan atau obesitas
  • Anemia
  • Vaginosis bakterial yang merupakan infeksi menular seksual
  • Pemeriksaan vagina selama masa kehamilan
  • Pemantauan janin secara internal
  • Persalinan lama penyebab demam berkepanjangan
  • Penundaan diantara ketuban pecah dengan kelahiran
  • Kolonisasi saluran vagina dengan bakteri streptokokus grup B
  • Terdapat sisa plasenta pada rahim sesudah melahirkan
  • Pendarahan terlalu berlebihan sesudah melahirkan
  • Kelompok sosio ekonomi rendah. 

Diagnosis dan Komplikasi Demam Puerperal

Infeksi pasca lahir bisa didiagnosis dokter lewat pemeriksaan fisik seperti tes urin dan sampel darah untuk menguji bakteri atau memakai kapas untuk mengambil sampel dari rahim.

Sementara komplikasi pada demam puerperal sebenarnya jarang terjadi namun tetap bisa meningkat ketika infeksi tidak segera didiagnosis dan diobati secepatnya. Beberapa komplikasi yang bisa terjadi diantaranya adalah:

  • Abses atau kantong nanah
  • Peritonitis atau peradangan yang terjadi pada lapisan perut
  • Tromboflebitis pelvis atau pembekuan darah pada vena pelvis
  • Emboli pulmonal atau kondisi bekuan darah yang menghalangi arteri paru paru
  • Sepsis atau syok septik dimana bakteri masuk ke aliran darah dan mengakibatkan peradangan kronis. 

Pengobatan Demam Puerperal

Demam puerperal umumnya akan diobati dengan antibiotik oral seperti antibiotik untuk demam. Dokter kemungkinan akan meresepkan klindamisin atau gentamisin. Sedangkan antibiotik sendiri akan disesuaikan dengan jenis bakteri penyebab infeksi

Demam puerperal merupakan komplikasi yang bisa terjadi karena infeksi pasca partum dan ini menjadi penyebab utama kematian postpartum terbesar di dunia. Infeksi ini bisa menyebabkan kesehatan memburuk dan pemulihan yang lebih lambat saat melahirkan. Kemungkinan seorang wanita terkena infeksi bisa diminimalisir dengan melakukan beberapa langkah. Jika memang anda mengalami infeksi, maka kemungkinan untuk mendapatkan perawatan medis lebih awal bisa menyembuhkan penyakit tersebut.