Demam Setelah Melahirkan 10 Hari – Penyebab dan Cara Mengatasinya

Menjadi orang tua memang bukanlah hal mudah. Khususnya bagi ibu. Setelah masa kehamilan, setelah melahirkan masih menyisakan kekhawatiran tersendiri selain tumbuh kembang anak. Demam setelah melahirkan dapat terjadi.  Demam setelah melahirkan yang disebut demam nifas.

Yang dimaksud demam setelah melahirkan adalah demam yang terjadi setelah 2 hari sampai 10 hari. Jika ibu melahirkan demam sebelum 24 jam, maka biasanya masih bagian dari melahirkan. Ibu yang demam lewat dari 10 hari, juga tidak dikategorikan demam pasca melahirkan. Demam tersebut bisa jadi merupakan demam biasa pada orang dewasa.

Di bawah ini beberapa penyebab demam setelah melahirkan 10 hari atau penyebab demam saat nifas.

1. Mastitis

Mastitis adalah infeksi yang terjadi pada payudara ibu pasca melahirkan atau radang payudara. Karena mastitis merupakan infeksi karena bakteri, tentu saja suhu badan tubuh ibu akan meningkat. Gejala lain yang mengikuti gejala radang payudara ini, yaitu :

  • Payudara bengkak
  • Payudara bagian puting memerah
  • Puting gatal
  • Puting payudara terasa perih saat menyusui
  • Keluar nanah dari puting
  • Ibu cenderung merasa kelelahan
  • Beberapa gejala lain mirip demam karena batuk pilek

Demam infeksi karena bakteri pada payudara dapat terjadi jika saluran ASI tersumbat, terdapat luka pada puting susu, menyusui dari satu payudara tanpa berganti, dan ibu menggunakan bra terlalu ketat. Sebagai langkah pertolongan pertama, puting susu dapat dikompres dengan air dingin. Jika sakit berlanjut, maka sebaiknya ibu segera berkunjung ke dokter untuk mengatasi rasa sakit.

2. Endometritis

Endpmetritis adalah demam pasca melahirkan 10 hari yang paling sering terjadi. Dinding rahim yang masih basah karena luka melahirkan mengalami peradangan. Radang pada saluran rahim ini ditandai dengan gejala pendarahan yang cukup banyak dan sakit di bagian perut. Jika ibu mengalami gejala demam seperti demikian, hendaknya segera ke dokter untuk penganan cepat dan tepat.

3. Radang Laipsan Dalam Rahim

Ketika melahirkan, semua bagian rahim mengalami luka. Oleh karena itu sebaiknya, ibu harus cukup beristirahat dan menjaga kebersihan, khususnya di bagian genital. Salah satu yang dapat menyebabkan demam ibu adalah radang lapisan dalam rahim atau perut bagian bawah. Gejala penyakit ini adalah sakit di bagian perut bawah dan bau busuk pada alat kelamin dan urin.

4. Infeksi Luka Persalinan

Ibu yang melahirkan secara normal maupun operasi caesar mengalami luka bagian luar dan dalam. Ibu yang melahirkan normal mengalami luka di bagian vagina, sedangkan ibu dengan operasi caesar mengalami luka di perut. Kedua luka tersebut dapat menjadi jalan masuknya berbagai infeksi. Demam virus, infeksi bakteri, dan demam karena infeksi jamur. Untuk mencegah terjadinya infeksi, maka ibu harus menjaga kebersihan dan merawat luka sesuai saran dokter.

5. Demam Karena Aliran Darah Kurang Lancar

Aliran darah ibu melahirkan dapat kurang lancar di berbagai organ tubuh. Ketidaklancaran ini akan mempengaruhi aliran darah ke otak beserta Oksigen yang dibawanya. Demam dapat terjadi jika tersumbat parah. Selain ditandai dengan demam, aliran darah yang kurang lancar dapat ditandai dengan berhentinya nifas beberapa hari kemudian kembali nifas dengan keluar darah lebih banyak.

6. Demam Infeksi Lain

Kondisi ibu hamil masih cukup rentan antara 2 sampai 10 hari. Demam infeksi yang biasa terjadi pada orang dewasa mungkin saja terjadi. Di antaranya demam berdarah, demam thypoid, demam akibat radang tenggorokan, demam flu, demam batuk pilek, dan lain-lain.  Meskipun jarang terjaadi, jenis demam ini mungkin diderita ibu pasca melahirkan.

Itulah beberapa penyebab demam setelah melahirkan 10 hari. Jika demam dirasakan tidak berat, ibu dapat meminum Paracetamol, seperti merek Sanmol. Namun, jika khawatir dan menunjukkan gejala tidak baik, lebih baik segera ke dokter. Semoga bermanfaat!