Demam Kelenjar – Penyebab, Ciri-Ciri, Cara Mengatasi dan Mencegah

Dari beberapa jenis-jenis demam dan penyebabnya mungkin banyak orang yang tidak begitu familiar dengan nama penyakit Mononukleosis atau demam kelenjar. Mononukleosis merupakan suatu infeksi yang disebabkan oleh virus Epstein-Barr (EBV) yang menyerang tubuh penderita. Pasalnya, virus ini menyebar lewat air liur, itu artinya orang lain dapat terserang virus ini hanya dengan memakai gelas minum bekas penderita.

Mononukleosis sangat mudah menyerang anak remaja. Ketika anda tertular, virus ini belum tentu langsung menimbulkan gejala. Dia mampu tinggal dalam tubuh kita sampai kurang kurang lebih 2 bulan.

Penyebab Demam Kelenjar

Sebenarnya, penularan virus ini tidak semudah pada virus yang lainnya. Namun penularan memang kerap terjadi dalam beberapa aktivitas sederhana. Ketika air liur penderita masuk kedalam tubuh anda, virus EBV akan akan mulai menginfeksi sel-sel di permukaan dinding tenggorokan. Kemudian tubuh anda akan mengeluarkan sel darah putih (sel limfosit B), untuk melawan infeksi tersebut.

Virus EBV akan tersebar ke dalam tubuh manusia karena Sel B yang berisi virus ini ditangkap oleh sistem kelenjar getah bening yang tersebar di berbagai bagian tubuh. Dengan cara inilah virus EBV tersebar dalam tubuh manusia. Ketika tubuh melawan virus dengan melepas limfosit-B, saat itu pula akan diikuti pengeluaran protein-protein radang yang disebut sitokin. Gejala demam yang dialami penderita, disebabkan oleh Sitokin.

Gejala dan Ciri-Ciri 

Penyakit mononukleosis selain juga disebut dengan demama kelenjar, sebagian orang juga menyebutnyai “penyakit ciuman”. Ada beberapa gejala yang dapat anda rasakan ketika anda telah positif terserang penyakit ini, dan beberapa ciri-ciri fisik penderita. Berikut keterangannya:

  • Tubuh yang mengalami demam. Meski ada beberapa  penyebab demam tinggi pada orang dewasa, namun jika demam pada penyakit ini, disertai dengan nyeri dan beberapa gejala lain, bukan hanya demam saja.
  • Terjadinya radang tenggorokan beserta rasa nyeri.
  • Terjadinya pembengkakan kelenjar (seperti di leher atau ketiak)
  • Penderita akan lebih mudah lelah.
  • Adanya rasa tidak enak bada
  • Otot-otot penderita akan terasa nyeri.
  • Penderita akan mengalami dingin sampai menggigil.
  • Terjadiny pembengkakan pada limpa atau hati.
  • Menurunnya nafsu makan.
  • Rasa sakit atau bahakan pembengkakan di area mata.
  • Muncul bintik berwarna merah tua di langit-langit mulut.

Cara Mengatasi

Sampai saat ini, belum ditemukan obat yang ampuh untuk menyembuhkan demam kelenjar. Namun pasalnya, penyakit ini bisa pulih dengan sendirinya setelah beberapa minggu. Namun bagi penderita, berusahalan semaksimal mungkin untuk mengatasi penyakit ini. Diantara yang bisa dilakukan yakni:

  • Perbanyaklah asupan cairan ke dalam tubuh anda. Anda dapat meningkatkan jumlah air yang anda konsumsi setiap harinya. Ataupun perbanyak konsumsi sayur dan buah (jus tanpa gula) penghasil banyak cairan. Mungkin anda akan lebih sering buah air kecil karena konsumsi tersebut. Namun ini demi kebaikan anda. Dan hindari minuman beralkohol karena alkohol dapat mengganggu kondisi hati yang sedang lemah akibat terjadinya infeksi virus ini.
  • Perbanyaklah istirahat. Untuk memulihkan kondisi badan penderita, istirahat sangat diperlukan. Meski gerakan yang anda lakukan adalah dengan tujuan olahraga, sebaiknya anda tunda dulu sampai sembuh. Ketika kondisi anda telah pulihpun, berhati-hatilah jangan melakukan aktifitas fisik atau olahraga yang terlalu berat karena kondisi limpa orang yang baru saja menderita demam kelenjar, masih lemah.
  • Cegah penyebaran Infeksi. Lindungi keluarga atau orang-orang disekitar anda jangan sampai tertular virus yang sedang anda derita. Misalnya dengan menghindari aktifitas yang memungkinkan air liur anda masuk dalam tubuhnya (memakai masker, minum dengan gelas pribadi yang tidak tersentuh/ digunakan orang lain, jaga kebersihan, dll)
  • Konsumsi obat pereda nyeri. Karena penderita Mononukleosis dapat merasakan nyeri di beberapa titik, maka perlu kiranya untuk mengonsumsi obat pereda nyeri.
  • Berkumurlah menggunakan campuran air hangat dan garam untuk mengatasi nyeri pada tenggorokan anda.
  • Konsumsilah makanan penurun demam orang dewasa dan jangan sekali-kali mencoba makanan yang tidak boleh dimakan saat demam.
  •  Jika diperlukan, cobalah mengkonsumsi  Obat Tradisional Penurun Panas atau obat penurun panas badan ataupun obat penurun demam yang bagus sesuai aturan.
  • Juga ketahui cara menurunkan demama pada orang dewasa ataupun Cara Menurunkan Demam pada Orang Dewasa Tanpa Obat yang dapat membantu anda.

Meski ada bebrapa langkah yang dapat dilakukan sendiri dalam mengatasi penyakit ini, namun memeriksakan diri ke Dokter adalah langkah yang lebih baik. Apalagi jika penyakit Mononukleosis yang diderita tidak kunjung sembuh.

Pertama-pertama. Dokter akan mendiagnosa adanya kemungkinan penyakit demam kelenjar melalui pemeriksaan fisik, Pemeriksakan fisik bertujuan untuk melihat ada atau tidaknya gejala, isalnya seperti pembengkakan di bagian amandel, kelenjar, limpa atau bahkan hati. Selain pemeriksaan fisik tersebut, jika memang ditemukan gejala namun tidak terlalu jelas, maka biasanya Dokter akan menyarankan untuk segera tes laboratorium.

Diagnosa yang dilakukan di Laboratorium ialah dengan melihat jumah sel darah putih dan tes antibodi. Tes penghitungan sel darah putih dilakukan dengan tujuan untuk mendiagnosa peningkatan kadar limfosit dalam tubuh (limfositosis). Karena sebagaimana yang telah dijelaskan diatas bahwa limfosit pada penderita demam kelenjar akan semakin meningkat, sebagai respon tubuh untuk melawan virus.

Tes laboratorium yang kedua yakni tes monospot. Tes monospot bertujuan untuk memeriksa kadar antibodi tubuh melawan virus EBV yang menyerangnya. Namun tes ini tidak dapat dilakukan pada satu minggu awal terjadinya infeksi, karena antibodi tubuh yang melawan virus EBV ini hanya akan terbentuk setelah satu minggu terjadinya infeksi tersebut.

Ada beberapa kemungkinan. Dokter bisa saja memberikan obat antibiotik jika ternyata infeksi virus tersebut diikuti oleh infeksi bakteri. Jika diperlukan, perawatan di rumah sakit mungkin akan disarankan dokter. Hal ini biasanya dianjurkan bagi penderita yang mengalami rasa nyeri hebat, atau demam yang sudah terlalu tinggi dan gejala-gejala lain yang sudah terbilang cukup parah. Di rumah sakit, langkah terbesarnya adalah operasi pengangkatan limpa (splenektomi) jika limpa penderita ternyata sudah pecah (namun kondisi seperti ini sangat langka).

Namun biasanya jika memang kondisi masih memungkinkan untuk diatasi dengan obat dan suntikan, penderita akan diinfus antibiotik, disuntik kortikosteroid, obat demam tulang ngilu, ataupun obat-obat pereda nyeri.

Pencegahan Demam Kelenjar

Meskipun penyebaran virus ini sulit untuk dihindari, namun setidaknya ada beberapa cara yang dapat kita lakukan untuk meminimalisir kemungkinan terjadinya penularan pada tubuh kita. Ketahuilah kondisi tubuh suami anda sebelum anda melakukan kontak fisik yang dapat menularkan air liur. Jika ternyata kondisi suami anda sedang tidak mendukung (menderita Mononukleosis), maka berhjati-hatilah.

Lindungi diri anda dari paparan air liur penderita, yang bisa saja tertular lewat gelas minum, botol minum, sendok makan, bersin atan batuk, sikat gigi dan lain-lain. Dan jangan canggung untuk segera menemui dokter jika anda mendapati diri anda mengalami gejala-gejala tersebut (seperti badan terasa ngilu dan demam).

Dan bagi orangtua yang yang meemiliki bayi atau balita, anda harus dapat membedakan antara ciri-ciri demam biasaciri ciri demam berdarah pada bayimacam macam demam pada anak ataupun ciri-ciri demam kelenjar pada anak. Anda juga harus tahu cara mencegah demam pada anakobat penurun panas anak yang bagus, serta buah-buahan penurun panas anak ataupun cara menurunkan panas anak tanpa obat, agar anda dapat melindungi anak anda dari Mononukleosis juga melakukan tindakan segera untuk mengatasinya.