10 Macam Macam Demam Pada Anak yang Wajib Diketahui

Demam pada bayi atau anak-anak adalah sesuatu yang sering terjadi. Ada berbagai penyebab demam pada bayi yang bisa menyebabkan macam-macam demam pada anak atau bayi anda. Penyebab ini bisa jadi adalah akibat infeksi dari virus atau bakteri, dan beberapa hal lainnya. Meski demam yang dialami oleh anak anda cukup tinggi, belum tentu penyebab demam tersebut adalah sesuatu yang serius.

Ada demam yang disebabkan oleh hal yang sederhana, seperti misalnya sang anak terlalu lama terkena sinar matahari secara langsung. Ya, terpapar sinar matahari terlalu lama juga bisa membuat anak terkena demam di malam harinya. Namun demam juga bisa jadi sang anak terkena suatu penyakit serius seperti demam berdarah dengue atau batuk rejan yang merupakan infeksi dari bakteri yang berbahaya.

Baca juga :

Oleh karena itu, penting bagi orangtua untuk mengetahui apa saja macam-macam demam pada anak yang mungkin bisa menyerang kapan saja. Berikut ini adalah 10 macam demam pada anak yang biasa terjadi di sekitar kita:

1. Demam Septik

Penyebab demam ini adalah kurangnya kesadaran keluarga atau lingkungan sekitar penderita akan kebersihan. Demam septik atau demam hektik ini biasa dikenal dengan nama tifoid. Demam ini menyebabkan penderitanya meningkat suhu badannya hingga 38 derajat celcius di malam hari, lalu perlahan membaik hingga pagi hari.

Orang yang menderita demam septik akan mengalami sakit kepala di bagian depan, nyeri di otot-otot seluruh badan, munculnya bercak kotor pada lidah, dan gangguan pada perut. Demam ini biasanya berlangsung cukup lama, yakni mulai dari satu minggu hingga tiga minggu lamanya. Sebagai pencegahan, sangat disarankan untuk menjaga kebersihan lingkungan sekitar agar virus penyebar penyakit demam septik/hektik tidak tinggal di sekitar kita.

Baca juga :

2. Demam Remiten

Ciri yang paling mencolok dari orang yang mengalami demam remiten adalah suhu tubuh penderitanya akan terus turun setiap harinya dan sulit kembali ke kondisi normalnya. Yang perlu diwaspadai adalah, jenis demam ini sangat sering menjangkiti anak-anak. Pada awalnya, sulit untuk mengetahui apakah demam ini dikarenakan sakit atau infeksi tertentu.

Butuh waktu tiga hari untuk mendiagnosa secara tepat penyakit apa yang sedang menyerang penderita demam remiten. Demam remiten disebabkan oleh serangan virus influenza, infeksi telinga, tonsilitis atau infeksi amandel, serta imunisasi. Untuk mengatasi demam ini bisa menggunakan makanan penurun demam yang alami karena penyebabnya bukanlah sebuah penyakit berbahaya.

3. Demam Intermiten

Tidak banyak penyakit yang menyebabkan demam intermiten, namun bukan berarti demam ini bisa diremehkan begitu saja. Penyebab demam ini biasanya adalah penyakit berbahaya seperti malaria. Ciri dari demam intermiten adalah penderitanya akan naik suhu tubuhnya, namun hanya untuk beberapa jam saja. Setelah itu, demam akan berangsur mereda dan hilang dalam waktu kurang dari satu hari. Penyebab demam intermiten lainnya adalah limfoma (gangguan kelenjar getah bening), serta endokarditis yang merupakan peradangan pada bagian otot jantung.

Baca juga :

4. Demam Kontinyu

Demam ini kebanyakan penderitanya adalah anak-anak. Bila seorang anak mengalami demam kontinyu, suhu tubuhnya akan naik turun dan berubah-ubah terus menerus. Penyebab demam kontinyu biasanya adalah serangan penyakit malaria falciparum malignan. Penyakit malaria jenis ini hanya ditemukan di daerah endemisnya. Di luar dari daerah tersebut, penyakit ini jarang ditemukan.

Baca juga :

5. Demam Siklik

Di antara jenis demam lainnya, mungkin demam ini yang paling berbahaya karena demam siklik adalah pertanda bahwa penderitanya terserang demam berdarah dengue. Penderita demam siklik akan naik suhu tubuhnya hingga mencapai 40 derajat celcius selama beberapa hari. Lalu pada hari ketiga atau keempat, demam berangsur turun seolah-olah penderitanya sembuh.

Namun justru di waktu inilah masa kritis terjadi, karena beberapa hari berikutnya demam akan naik lagi dan penderita demam berdarah akan menjadi sulit disembukan apabila sebelumnya tidak mendapatkan perawatan yang tepat. Selain demam berdarah dengue, demam siklik juga ditemukan pada penderita sakit kuning, chikungunya, dan leptospirosis. Untuk mendeteksi dengan tepat apakah pasien demam siklik sedang menderita demam berdarah dengue atau penyakit lainnya, pasien harus menjalani tes darah agar bisa mendapatkan hasil yang lebih pasti. Baca juga : Ciri Ciri Demam Berdarah pada Bayi

6. Demam Infeksi

Demam ini diakibatkan oleh infeksi yang terjadi di tubuh penderitanya. Infeksi bisa disebabkan oleh dua hal. Ada yang disebabkan oleh serangan virus, ada juga yang dikarenakan masuknya bakteri atau binatang kecil lainnya ke dalam tubuh. Pada kasus demam infeksi yang terjadi pada anak-anak, kebanyakan penyebabnya adalah serangan virus yang tidak berbahaya seperti influenza.

Namun bila demam tidak kunjung mereda dalam waktu beberapa hari, segera berkonsultasi dengan dokter atau bawa anak anda ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan perawatan yang lebih baik. Pada bayi, infeksi yang disebabkan serangan bakteri biasanya lebih berbahaya dibandingkan dengan virus. Hal ini dikarenakan serangan bakteri lebih sulit dideteksi dibandingkan virus dan membutuhkan perawatan khusus untuk pengobatannya.

7. Demam Non-Infeksi

Demam non-infeksi juga disebabkan oleh penyakit, namun penyakit tersebut didapat bukan karena tertular oleh orang lain, melainkan penyakit turunan. Yang perlu diwaspadai adalah, penyakit yang menyebabkan demam non-infeksi biasanya adalah penyakit ganas seperti leukimia atau kanker darah, tumor, rematik, lupus dan berbagai penyakit keturunan lainnya. Penyakit seperti ini sulit untuk dicegah karena merupakan faktor genetik seseorang. Namun penyakit keturunan ini bisa diminimalisir dampaknya dengan hidup sehat serta melakukan penanganan yang tepat sebelum penyakit menjadi parah. Baca juga : Penyebab Demam Pada Ibu Hamil

8. Demam Fisiologis

Dibandingkan dengan demam-demam sebelumnya, demam fisiologis bukanlah disebabkan oleh serangan bakteri, virus, atau penyakit-penyakit yang sifatnya turunan. Demam fisiologis lebih disebabkan oleh kegiatan anak-anak itu sendiri seperti terlalu lama terkena sinar matahari langsung atau kekurangan cairan dan berujung pada dehidrasi. Demam ini tidak memerlukan pengobatan khusus dan biasanya suhu tubuh penderitanya tidak mencapai 38 derajat celcius. Untuk mengatasi demam ini hanya perlu meminum air dalam jumlah yang banyak serta istirahat yang cukup.

9. Demam Toksemia

Demam yang satu ini diakibatkan oleh penggunaan atau konsumsi obat yang tidak sesuai dengan anjuran dokter. Obat memang bisa membantu proses penyembuhan apabila dikonsumsi sesuai dengan yang diresepkan oleh dokter. Namun apabila kita mengonsumsi obat melebihi dari yang semestinya, tubuh pun akan bereaksi terhadap obat tersebut. Salah satu reaksi yang mungkin timbul adalah demam yang dialami oleh orang yang mengonsumsi obat tersebut.

10. Demam Persisten

Demam persisten atau demam berkepanjangan bisa berlangsung berhari-hari hingga berminggu-minggu lamanya. Demam ini pada umumnya disebabkan oleh infeksi paru-paru kronis atau biasa dikenal dengan nama bronkhitis. Penderita bronkhitis pada umumnya tidak akan mengalami demam dengan suhu yang lebih tinggi dari 38 derajat atau 38,5 derajat celcius.

Untuk pengobatan demam persisten ini bisa dilakukan di rumah tanpa harus berkonsultasi dengan dokter karena demam yang disebabkan tidaklah masuk dalam taraf yang mengkhawatirkan. Namun bila anda khawatir tertular bronkhitis, anda bisa membawa anak anda yang menderita demam persisten karena bronkhitis ke rumah sakit agar buah hati anda mendapatkan perawatan yang lebih baik.

Itu dia macam-macam demam pada anak yang bisa dan mungkin terjadi, termasuk pada buah hati kesayangan kita. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk selalu menjaga kebersihan lingkungan sekitar untuk menghindarkan kita dari penyakit-penyakit penyebab demam seperti demam berdarah dengue yang berbahaya. Selain itu menjaga pola hidup sehat juga penting, seperti misalnya mengonsumsi sayur mayur dan buah-buahan yang memiliki kadar vitamin dan mineral yang baik untuk tubuh.