7 Bahaya Demam Berdarah Pada Ibu Hamil yang Fatal

Demam berdarah sampai saat ini masih menjadi penyakit yang menakutkan. Menakutkan karena banyak bahaya yang mengintai di balik virus  yang dibawa dan disebarkan oleh nyamuk betina Aedes aegephty .

Berdasarkan kenyataan tersebut, tentu saja banyak bahaya demam berdarah pada ibu hamil. Bahaya yang tidak hanya dapat terjadi pada diri sendiri, tetapi mungkin juga dapat terjadi pada calon bayi atau janin.

Beberapa bahaya demam berdarah pada ibu hamil antara lain di bawah ini.

1. Kematian Janin

Bahaya pertama yang mungkin terjadi ketika ibu hamil mengalami demam dengue adalah kematian janin. Tergantung pada imunitas ibu, sejarah kesehatan, dan adanya penyakit demam denggi berdarah berulang (sampai 4 kali), virus dari nyamuk Aedes aegephty dapat masuk ke tubuh janin melalui tali pusar. Tentu saja, kondisi jamin yang belum sempurna akan lebih rentan. Virus yang masuk ke dalam tubuh janin dapat menyebabkan kematian.

2. Pertumbuhan dan Perkembangan Terhambat

Selain kematian, kemungkinan kedua yang terjadi pada janin adalah pertumbuhan dan perkembangan terhambat. Ini berarti virus dapat memasuki tubuh janin tetapi tubuh bayi melawan atau imunitasnya cukup baik. Virus menyerang beberapa bagian tubuh tetapi tidak menyebabkan kematian. Organ yang terserang dapat rusak atau terhambat fungsinya. Pertumbuhan dan perkembangan janin dalam kandungan terhambat.

Pertumbuhan dan perkembangan janin yang terhambat dapat juga terjadi karena nutrisi yang tidak optimal di dapat. Ibu yang demam panas kurang nafsu makan dan tidak menyerap makanan dengan baik. Padahal makan janin masih tergantung pada ibunya.

3. Berat Bayi Lahir Rendah

Jika ibu hamil yang menderita fase kritis demam berdarah  di usia kandungan menginjak trimester 3, dapat menyebabkan berat bayi lahir rendah. Bayi dengan berat lahir rendah beresiko mudah terserang berbagai penyakit karena umumnya organ tubuh yang dimiliki juga belum berfungsi maksimal.

Berat bayi lahir rendah dapat disebabkan kelahiran prematur di mana janin ikut terserang virus demam denggi berdarah. BBLR dapat juga karena kurang gizi ketika ibu sakit atau peredaran darah yang diserang virus tidak dapat menyerap makanan dengan baik.

4. Dehidrasi

Sebenarnya, dehidrasi dapat terjadi tidak hanya karena demam berdarah. Semua jenis demam yang mempunyai gejala demam infeksi, seperti demam thypoid dan demam campak berjangkit beresiko dehidrasi. Dehidrasi menyebabkan beberapa zat atau ion yang diperlukan tubuh ikut hilang. Jika ibu hamil mengalami dehidrasi tiga bahaya demam berdarah yang disebutkan sebelumnya dapat terjadi. Oleh sebab itu, setiap kali demam panas disarankan untuk minum cairan sebanyak mungkin.

Penyakit demam berdarah termasuk yang tidak dapat disembuhkan tetapi diminimalisir akibatnya. Ketika sudah melalui fase demam berdarah kritis maka penyakit akan sembuh dengan sendirinya jika ditangani dengan benar.

5. Penurunan Trombosit dan Tekanan Darah

Biasanya demam berdarah dapat diketahui dengan pasti ketika cek darah dan trombosit sudah menurun. Penurunan trombosit berarti virus sudah menyerang organ ini. Penurunan trombosit ini disertai dengan tekanan darah yang menurun. Akibatnya, penderita akan mulai merasa lemah dan lesu.

Trombosit adalah keping darah yang bertugas untuk pembekuan darah. Ketika trombosit menurun, otomatis fungsi pembekuan menurun. Tekanan darah yang menurun berarti juga aliran darah tidak sebagaimana mestinya. DI beberapa tempat kemungkinan akan menumpuk karena tidak mengalir, sementara di tempat lain kurang karena terjadi penyempitan. Bagian yang peredaran darahnya menurun, Oksigen juga menurun. Beberapa fungsi tubuh seperti otak membutuhkan oksigen dalam bekerja. Sementara ditempat yang terdapat banyak penumpukan pembuluh darah dapat pecah.

6. Pendarahan

Pendarahan adalah kelanjutan dari penurunan trombosit dan penurunan tekanan darah. Pembuluh darah yang pecah dapat mengakibatkan pendarahan internal dan eksternal. Pendarahan ekseternal yang terlihat sebagai keluarnya darah dari dalam hidung, telinga, dan saat muntah. Pendarahan internal tidak terlihat dari luar.

7. Kematian Ibu

Terakhir, bahaya kematian pada ibu hamil akhirnya dapat menyapa. Pembuluh darah yang pecah secara internal dan eksternal menunjukkan tingkat keparahan penyakit. Jika tidak segera diatasi, maka kematian bayi dan ibu akan terjadi.

Sungguh bahaya demam berdarah pada ibu hamil cukup mengkahwatirkan. Oleh karena itu, mengenali gejala demam berdarah sungguh hal yang bijak. Jika demam panas, disertai gejala tersebut maka segeralah periksa atau konsultasi ke dokter. Beberapa gejala demam berdarah yang cukup penting diketahui, yaitu ;

Dengan mengetahui gejala di atas, maka bahaya demam berdarah pada ibu hamil dapat dihindari. jangan lupa yang terpenting menjaga kesehatan lingkungan agar nyamuk Aedes agephty tidak banyak berkeliaran, seperti dengan cara mencegah demam berdarah dengan 3M. Semoga bermanfaat.