20 Cara Mengatasi Demam pada Anak di Malam Hari dengan Cepat

Orangtua mana yang tidak kebingungan dan panik jika sang buah hati mengalami demam di malam hari? Padahal siang harinya, si kecil masih tertawa riang, bermain, dan berlarian. Saat anak demam di malam hari, beberapa langkah umum yang biasanya dilakukan orangtua untuk mengatasinya adalah mengompres, memberikan obat warung, hingga langsung membawanya ke dokter.

Baca juga:

Hal pertama yang perlu diakukan orangtua saat menghadapi keadaan di atas adalah: tetap berusaha untuk tenang. Karena demam bukanlah merupakan sebuah bentuk penyakit, maka orangtua perlu memahami cara penanganan yang tepat dalam mengatasinya. Berikut cara-cara mengatasi demam anak pada malam hari:

1. Mengukur suhu tubuh anak

Suhu tubuh anak dapat diukur di tiga tempat, yaitu di mulut, sela ketiak, dan dubur. Pengukuran melalui mulut dapat dilakukan dengan menyisipkan termometer di bawah lidah anak. Untuk mengukur suhu melalui dubur, termometer dapat diolesi dulu dengan lotion atau petroleum jelly, dan menyisipkan 2-3 cm ke dalam dubur anak. Namun, orangtua biasanya paling nyaman mengukur suhu tubuh melalui ketiak. Catat suhu tubuh anak secara berkala. Hindari penggunaan termometer air raksa untuk menghindari resiko keracunan jika termometer pecah.

Baca juga:

2. Melengkapi kebutuhan cairan tubuh anak

Demam dapat membuat anak beresiko kehilangan cairan tubuh lebih cepat. Orangtua harus memastikan anak tidak mengalami dehidrasi dengan melengkapi cairan tubuh anak. Anak yang masih meminum ASI dapat disusui oleh sang ibu. Sedangkan untuk anak yang berusia lebih tua dapat diberikan air mineral, air kelapa, jus, minuman cairan elektrolit, dan juga kaldu atau kuah sup. Orangtua senantiasa memberikan minum meskipun anak belum merasa haus untuk mencegah dehidrasi.

3. Kompres dengan air hangat

Cara Mengatasi Demam Anak Pada Malam Hari yaitu dengan mengompres anak menggunakan air hangat dapat memberikan sinyal pada hipotalamus bahwa suhu tubuh anak tinggi, sehingga suhunya akan diturunkan. Gunakan lap yang bersih untuk mengompres anak pada bagian dahi, ketiak, maupun lipatan paha.

4. Beri makanan bergizi dan bernutrisi seimbang

Makanan yang bergizi dan mengandung nutrisi seimbang dapat meningkatkan daya tahan tubuh anak. Makanan yang tidak bergizi, walau dalam porsi besar tidak akan ada artinya. Lengkapi juga dengan buah dan sayuran.

Baca juga:

5. Mengawasi jajanan anak

Masih berhubungan dengan poin nomor empat. Saat kondisi anak menurun dan tubuhnya sedang berjuang melawan infeksi bakteri atau virus, jajanan yang dibeli dan dimakan secara sembarangan dapat memperburuk kondisinya. Jajan sembarangan tidak terjamin kehigienisan dan kesehatannya, jadi orangtua perlu mengawasi jajanan anak.

6. Menghindari makanan yang bersifat asam

Saat anak demam, hindari makanan yang bersifat asam, karena dapat meningkatkan kadar keasaman dalam tubuh. Selain itu, makanan asam dapat memperparah peradangan dalam tubuh.

Baca Juga:

7. Menghindari minuman berkafein dan bersoda

Kafein dan soda sama-sama memiliki efek diuretik, yaitu mempercepat produksi urine, sehingga anak akan lebih cepat terkena resiko dehidrasi. Saat anak demam, hindari kedua jenis minuman ini.

8. Menjaga alat makan dan minum

Alat makan dan minum yang digunakan anak harus dipastikan kebersihannya oleh orangtua. Alat makan dan minum yang kotor akan membawa sumber penyakit lainnya yang dapat mengganggu daya tahan tubuh anak, terlebih pada saat anak demam.

9. Memperbanyak istirahat

Gejala demam di malam hari dapat berangsur hilang dengan sendirinya saat anak mendapatkan istirahat yang cukup. Orangtua dapat mengurangi aktivitas bermain anak di luar atau yang kegiatan menguras cukup banyak energi. Cara lainnya adalah, orangtua dapat mendampingi anak dan mengalihkan aktivitas anak ke dalam rumah, sehingga anak mendapatkan lebih banyak waktu beristirahat.

10. Memperhatikan sirkulasi udara ruangan

Apabila kamar anak dirasa cukup pengap, anak dapat dipindahkan ke ruangan yang memiliki sirkulasi udara cukup baik. Di sisi lain, sirkulasi udaranya juga tidak terlalu berangin, karena suhu dingin dapat memperparah kondisi demam anak, atau membuat anak masuk angin.

11. Memberikan pakaian bersih dan berbahan tipis

Cara Mengatasi Demam Anak Pada Malam Hari anda bisa mengganti pakaian anak dengan pakaian yang bersih dan tidak terlalu tebal. Kesalahan yang mungkin dilakukan orangtua saat anak menggigil dan demam adalah memakaikannya pakaian yang terlalu tebal. Padahal, pakaian yang tebal dapat memerangkap panas tubuh anak di dalam. Pakaian yang berbahan katun yang tipis dan nyaman dipakai akan membantu anak untuk mengeluarkan panas tubuhnya.

12. Mandikan dengan air hangat

Pada saat sore hari, orangtua dapat memandikan atau mengelap tubuh anak dengan air hangat. Air hangat di permukaan tubuh dapat menimbulkan rasa nyaman, membantu anak untuk rileks, dan membantunya untuk tertidur. Selain itu, air hangat dapat membantu menurunkan demam.

13. Waspada dan kenali tanda anak dehidrasi

Jika anak terbangun dengan mulut yang kering lalu menangis tanpa airmata, frekuensi kencing berkurang dari biasanya, air seninya pekat, maka anak mengalami dehidrasi. Hubungi dokter apabila sudah ada tanda-tanda dehidrasi saat demam.

14. Memberikan paracetamol atau ibuprofen

Paracetamol atau ibuprofen dapat diberikan pada anak sesuai dengan kemasan yang tertera pada kemasan, atau sesuai resep dokter. Ibuprofen umumnya disukai karena dapat menurunkan panas dengan cepat, namun tidak dianjurkan untuk anak usia di bawah 6 bulan, karena efek samping yang ditimbulkan. Paracetamol lebih aman untuk anak meskipun efeknya tidak secepat ibuprofen.

Baca juga:

15. Melakukan skin to skin

Orangtua dapat melakukan skin to skin dengan cara memeluk anak saat demam agar ia merasa hangat dan nyaman. Selain itu, orangtua juga bisa berselimut bersama anak. Gunakan selimut yang tipis agar tidak memerangkap panas di dalam tubuh anak yang demam.

16. Mengenali tanda demam yang normal

Apabila anak masih memiliki nafsu makan, ceria, masih mau bermain, itu merupakan pertanda bahwa gejala demam anak di malam hari merupakan proses yang normal dalam tubuh anak yang sedang melawan infeksi dan membentuk daya tahan tubuh. Selama anak masih mau makan seperti biasa (meskipun nafsu makananya cenderung menurun saat demam), maka proses pemulihannya akan berlangsung lebih cepat.

Baca juga:

17. Mempelajari pola demam anak

Saat anak mulai demam, ada baiknya orangtua mengingat atau mencatat kapan gejala tersebut muncul, dan berapa suhu tubuh anak saat demam di malam hari pertama kali. Jika pada saat malam pertama anak demam tinggi, malam kedua dan seterusnya turun, namun beberapa saat kemudian naik lagi, orangtua harus mengingatnya. Pola demam anak yang tercatat dengan baik oleh orangtua akan memudahkan dokter untuk menangani anak dan menentukan sumber penyakit saat anak membutuhkan pertolongan medis lebih lanjut.

Baca juga:

18. Kenali apakah demam anak disertai diare maupun gejala lainnya

Apabila anak demam di malam hari dengan disertai diare, muntah, dehidrasi, atau anak memiliki riwayat penyakit kronis seperti jantung, segera cari pertolongan medis.

19. Mendapatkan penanganan medis

Anak membutuhkan pertolongan medis jika suhu tubuhnya mencapai 38°C untuk anak 3 bulan kurang, atau mencapai 39°C/lebih untuk anak usia 3-6 bulan.

Baca juga:

20. Dukungan keluarga

Hal terakhir namun yang paling penting, tentu ada dukungan keluarga agar si kecil pulih dengan segera. Ayah dapat bergantian dengan ibu untuk menjaga anak dan bekerjasama memastikan anak merasa nyaman.

Baca juga:

Penyebab Demam Anak pada Malam Hari

American Academy of Pediatrics (AAP) menyatakan bahwa demam adalah reaksi positif pada tubuh seorang anak yang berjuang melawan infeksi. AAP tidak merekomendasikan antipiretik (obat-obatan penurun panas), kecuali seorang anak memiliki riwayat febrile convulsion (kejang demam).

Kemudian, berdasarkan sumber di MayoClinic.com, demam pada anak  di malam hari dapat pulih dengan sendirinya dalam waktu beberapa hari ke depan. Umumnya, demam tinggi juga bukanlah penanda penyakit serius.  Namun, gejala demam nyatanya memang dapat membuat anak sulit tidur dan merasa tidak nyaman.

Baca juga:

Selain infeksi virus dan bakteri, demam pada malam hari juga dapat disebabkan oleh gangguan kelenjar tiroid, konsumsi obat-obat tertentu, hingga panas karena terpapar sinar matahari. Menjaga sang buah hati agar tetap nyaman dan memiliki pengetahuan yang tepat akan sangat membantu orangtua menangani demam pada anak di malam hari.