15 Penyebab Demam Saat Hamil 4 Bulan dan Cara Mengatasinya

Kehamilan 4 bulan sudah memasuki trimester kedua.  Di sini bayi sudah mulai perkembangan organ tubuh.  Bayi juga sudah dirasakan mulai bergerak.  Semakin besar usia kehamilan, maka gerakan bayi akan semakin bertambah.  Secara fisiologis tubuh sudah mulai beradaptasi.  Beberapa ibu hamil yang sebelumnya mengalami morning sickness dan sejenisnya, mulai berhenti atau berkurang di usia ini.  Namun secara fisik, adaptasi masih terus dilakukan.  Fisik mengalami perubahan.  Tidak hanya perut yang membesar, bagian tubuh lain kita membesar.  Kelelahan kerap melanda karena tubuh membawa janin yang semakin membesar.  Demam saat hamil 4 bulan terkadang tidak dapat dihindari.

Untuk mengurangi bahaya demam tinggi saat hamil terhadap janin dan mengatasinya, hendaknya diketahui penyebab demam saat hamil.  Di bawah ini sedikit uraian tentang 15 penyebab demam saat hamil 4 bulan.

  1. Stres

Stres pada dasarnya memang lebih sering diderita wanita.  Dengan kondisi tubuh dan hormon yang berubah, ibu hamil lebih mudah stres.  Padahal sering diketahui bahwa stres menyebabkan kekebalan tubuh menurun dan menderita berbagai penyakit fisik. Boleh karena itu, ibu hamil harus dapat mengelola emosi dengan lebih baik untuk menghindari stres.

  1. Morning Sickness

Morning sickness atau ngidam atau emesis pada beberapa orang dapat parah.  Ada yang muntah setiap konsumsi makanan, merasa lemas di seluruh badan sepanjang hari, hingga demam.  Muntah saat ngidam dapat disebabkan pada trimester ini asam lambung meningkat.  Jika terus menerus terjadi, infeksi saluran pencernaan akan mengintai.  Penyebab demam saat hamil 4 bulan karena emesis termasuk paling banyak terjadi.

  1. Infeksi Saluran Kemih

Saat kehamilan menyebabkan daerah di sekitar vagina menjadi lebih lembab.  Kelembaban membuat bakteri, jamur, dan virus berkembang.  Demam infeksi saluran kemih dapat terjadi.   Biasanya selain gejala demam, akan dirasakan gejala sulit buang air kecil dan rasa panas saat melakukannya.  Mengingat letak saluran kemih yang dekat dengan rahim, jenis demam ini harus segera diatasi agar tidak menyebabkan infeksi lain di sekitarnya dan memengaruhi janin.

  1. Infeksi Cairan Ketuban

Selain infeksi saluran kemih, saat hamil dapat juga terjadi infeksi cairan ketuban.  Ketuban ini dalam kondisi normal membungkus bayi.  Seperti putih telur yang menjaga kuningnya pada telur ayam.  Demam infeksi ini memungkinkan cairan ketuban pecah atau keluar sebelum waktunya dan bayi tidak mempunyai perlindungan.  Dapat dibayangkan bukan apa yang terjadi jika cairan pelindung janin tidak ada?

  1. Demam Flu

Semua orang pernah merasakan infeksi yang satu ini.  Meski sama dengan ibu hamil demam pilek atau demam hidung tersumbat yang termasuk gejala demam biasa atau ringan, demam flu tetap harus diperhatikan.  Ibu tetap dijaga agar tidak dehidrasi, konsumsi makan cukup, dan tidak sembarang minum obat penurun panas badan.

  1. Demam Akibat Radang Tenggorokan

Bila ibu hamil demam panas disertai sakit tenggorokan dan sakit kepala, kemungkinan demam akibat radang tenggorokan.  Demam ini termasuk demam infeksi bakteri.  Dapat sembuh dengan sendirinya setelah beberapa hari jika ringan. Pengobatan umumnya dengan antibiotik.  Namun, antibiotik tidak boleh dikonsumsi tanpa resep dokter.

  1. Infeksi TORCH

Infeksi Toksoplasma, Rubella, Cytomegalovirus, dan Herpes kerap menyerang wanita hamil.  Virus ini diyakini terdapat pada hewan peliharaan dan konsumsi makanan dari hewan yang tidak sepenuhnya matang.  Infeksi yang dapat mengakibatkan kelainan pada janin dan dapat menyerang hingga usia kehamilan tua ini harus diwaspadai.

  1. Demam Berdarah

Virus yang dibawa oleh nyamuk betina Aedes aegephty ini sangat cepat menular.  Nyamuk tinggal di genangan air bersih sehingga kadang tidak disadari kehadirannya.  Demam berdarah pada ibu hamil sama beresikonya dengan demam berdarah pada anak dan gejala demam berdarah orang dewasa lain.

  1. Demam Tifus

Beberapa tahun lalu, tifus dianggap penyakit cukup mematikan.  Seiring perkembangan teknologi kesehatan, penyakit ini dapat segera disembuhkan.  Demam dengan ciri demam demam disertai sakit kepala, diare dan mual, menggigil kedinginan dapat membahayakan kehamilan.  Demam tifus sering disebut juga demam thypoid.

  1. Radang Paru-Paru

Penderita radang paru-paru atau pneumonia biasanya merasa demam sekaligus sesak napas.  Untuk mengatasinya, maka harus segera ke dokter.

  1. Kelelahan

Wanita yang sedang hamil sebenarnya harus mengurangi sedikit aktivitas fisik.  Perubahan hormon dan tubuh membutuhkan energi berlebih.  Semakin besar janin yang dikandung juga berefek sama.  Kelelahan dapat memicu demam.  Kelelahan juga membuat daya tahan tubuh menurun.

  1. Kurang Nutrisi

Kurang nutrisi atau bahkan kurang konsumsi makanan membuat tubuh lemas dan kehilangan energi. Tubuh dapat mengalami demam gigil.  Mengapa?  Karena nutrisi mempengaruhi metabolisme yang mengatur suhu tubuh.

  1. Infeksi Saluran Pencernaan

Demam karena infeksi virus dan bakteri infeksi saluran pencernaan, seperti lambung dan usus sering diderita ibu hamil.  Selain daya tahan tubuh yang memang sedang menurun, kebersihan makanan dan emesis yang dialami mempengaruhinya.

  1. Diabetes

Beberapa wanita mengalami diabetes dan terbawa sampai kehamilannya.  Kondisi harus diwaspadai sebagai pemicu demam dan penyebab ibu menjadi kehilangan energi yang sangat dibutuhkan.

  1. Tekanan Darah Tinggi

Tekanan darah wanita yang sedang hamil sebagian cenderung naik, meski ada yang tetap stabil bahkan turun.  Hal tersebut diperburuk oleh kekhawatiran akan proses melahirkan yang mengarah kepada stres.  Tekanan darah tinggi yang tidak ditangani akan mengarah pada pre-eklampsia dan ekslampsia yang disertai demam, nyeri perut, dan sakit kepala hebat.  Pre-eklampsia dan ekslampsia membahayakan kehamilan

Banyak penyebab demam saat hamil 4 bulan.  Ibu atau calon ibu, suami siaga, dan keluarga harus memperhatikan betul.  Sebagai pencegahan dapat dilakukan hal-hal seperti di bawah ini :

  • Istirahat cukup
  • Konsumsi makanan cukup dan bergizi
  • Menjaga kebersihan diri dan lingkungan
  • Teratur memeriksakan kehamilan
  • Menghindari stres
  • Olahraga sesuai usia kehamilan
  • Memakai pakaian longgar yang nyaman

Sekian, semoga bermanfaat.  Salam sehat selalu!