25 Cara Menurunkan Panas pada Anak Paling Ampuh

Panas pada anak dapat menjadi sesuatu yang mengkahwatirkan bagi orangtua, terlebih saat anak mulai tidak bersemangat makan dan terlihat lelah, letih, lesu, serta pucat. Sebenarnya, orangtua tidak perlu merasa khawatir secara berlebihan atau langsung membawanya ke dokter saat anak saat anak mengalami panas. Panas adalah suatu reaksi yang alami ketika anak terserang infeksi dari virus maupun bakteri. Demam mulai muncul saat infeksi tersebut mengakibatkan peradangan dan tubuh anak melawannya dengan meningkatkan sistem kekebalan. Jadi, demam adalah proses alami yang terjadi pada anak. Orangtua hanya perlu mengetahui cara menurunkan panas pada anak dengan efektif dan efisien.

Baca juga:

1. Ukurlah suhu tubuh anak

Hal pertama yang perlu dilakukan oleh orangtua tentunya adalah: mengukur suhu tubuh anak dengan menggunakan termometer, bukan tanganmeter alias rabaan tangan baik pada dahi maupun bagian tubuhnya yang lain. Pengukuran suhu tubuh anak menggunakan termometer akan memberikan hasil pengukuran yang akurat, terutama jika menggunakan termometer digital. Suhu anak dikategorikan demam apabila suhu tubuhnya di atas 37,7ºC.

Baca juga:

Ukurlah suhu tubuh anak dari anus, telinga, lipatan ketiak, atau mulut. Catat suhu panas demam anak dari hari ke hari dan pelajari pola suhu tubuh anak. Jika suhu tubuh anak naik turun selama beberapa hari, orangtua dapat mengonsultasikannya dengan dokter, terlebih jika demamnya disertai dengan gejala lain, misalkan bercak-bercak merah pada tubuh.

2. Mengompres anak dengan air hangat

Kompresan air hangat dapat melebarkan pembuluh darah dan pori-porinya, sehingga panas anak dapat turun lebih cepat. Gunakan lap yang lembut untuk mengompres anak dan tempelkan di dahi, lipatan tangan dan kaki, atau ketiak anak. Segera celupkan lap yang terasa sudah dingin ke dalam air hangat, dan tempelkan ke dahinya kembali.

3. Memberikan makanan bergizi

Berikan makanan yang bergizi dan bernutrisi baik pada anak untuk membantu pembentukan sistem pertahanan tubuh anak yang lebih baik. Berikan makanan bertekstur lembut jika anak kesulitan menelan saat anak mengalami kesulitan saat menelan akibat radang di tenggorokannya.

4. Memakaikan pakaian tipis pada anak

Pakaian tipis dan berbahan katun membuat anak beristirahat lebih nyaman. Pakaian anak yang terlalu tebal saaat anak mengalami demam akan membuat anak kesulitan mengeluarkan panas tubuhnya, bahkan beresiko mengalami panas berlebih. Panas berlebih akan beresiko timbulnya kejang demam pada anak.

Baca juga:

5. Tidak menyelimuti anak dengan selimut tebal

Selimut yang tebal akan memerangkap panas tubuh anak saat demam dan membuat kondisinya menjadi lebih buruk. Jika orangtua ingin menyelimuti anak, gunakanlah selimut yang tipis dan lembut agar panas tubuh anak lebih mudah keluar.

6. Mendekap anak

Dekapan orangtua kepada anak dapat memberikan rasa nyaman dan tentram pada anak. Kontak kulit ke kulit (skin to skin) antara anak dan orangtua mampu menyalurkan rasa hangat dari orangtua kepada tubuh anak. Mendekap anak sambil mengelusnya dengan lembut merupakan salah satu cara menurunkan panas anak yang efektif dan menenangkan.

7. Memberikan minum yang banyak

Berikan anak minum yang banyak karena saat anak demam, ia mengalami resiko dehidrasi lebih besar daripada pada saat ia sehat. Anak di atas usia 6 bulan dan sudah dapat memakan makanan selain ASI dapat diberikan air kelapa, susu, jus buah, air mineral, dan minuman lainnya. Berikan selalu minuman pada anak dan bujuk ia untuk banyak minum agar terhndar dari resiko dehidrasi.

8. Memberikan air kelapa hijau

Air kelapa hijau dikenal memiliki banyak sekali manfaat. Salah satu dari sekian banyak manfaat yang dikenal adalah untuk menurunkan panas demam anak. Selain itu, air kelapa juga memilii kandungan elektrolit yang mirip cairan tubuh, sehingga sangat baik untuk menggantikan cairan tubuh yang hilang saat anak mengalami demam. Berikan anak air kelapa hijau yang asli, yang kulit luarnya terlihat hijau muda, dan kulit dalamnya seperti daging berwarna merah muda.

Baca juga:

9. Anak tidak boleh jajan sembarangan

Jajanan yang dijual sembarangan dapat mengandung bibit penyakit yang dapat memperparah kondisi demam anak. Oleh karena itu, jangan selalu menuruti keingainan anak meskipun ia sedang sakit dan awasi jajanan anak. Berikan anak pilihan makanan dan cemilan sehat yang dibuat langsung di rumah atau dari tempat yang sudah terjamin kebersihannya.

10. Memandikannya dengan air hangat

Mandi dengan air hangat memberikan manfaat terapi pada anak yang sedang panas tinggi. Air panas juga dapat menjaga kebersihan tubuh anak sehingga membuatnya selalu bersih dan higienis. Pori-pori anak akan terbuka lebih lebar saat anak dimandikan dengan air hangat sehingga panas tubuhnya dapat turun lebih cepat.

11. Menjaga kebersihan lingkungan 

Pengobatan dan perawatan anak demam akan lebih baik jika diiringi dengan kebersihan lingkungan rumah dan lingkungan bermainnya. Bisa saja sumber penyakit yang menyebabkan demam pada anak justru berasal dari lingkungan rumahnya sendiri. Maka, jagalah selalu kebersihan untuk kesehatan yang lebih baik.

12. Menjaga kebersihan alat makan

Kebersihan alat makan juga merupakan hal yang perlu diperhatikan agar anak terhindari dari bibit penyakit yang dapat memperparah keadaannnya. Usahakan selalu anak makan dengan alat makan yang bersih dan higienis.

Baca juga:

13. Melakukan pijatan pada anak

Cara menurunkan panas anak selanjutnya adalah dengan melakukan piatan pada anak. Pijatan pada anak dilakukan dengan lembut dan hati-hati di seluruh tubuh anak. Pijatan dapat melancarkan sistem peredaran darah dan membuat anak beristirahat dengan lebih nyaman.

14. Mengobati anak dengan bawang merah

Bwang merah memilii banyak kandungan yang berkhasiat untuk menurunkan panas demam anak. Orangtua dapat menggunakan bawang merah secara langsung dengan cara mengupas satu siung bawang merah, mencucinya dengan bersih, lalu mengirisnya menjadi dua bagian. Gunakan bagian yang sudah dibelah (yang ada getah bawangnya) untuk mengerik punggung anak secara perlahan. Cara kedua, orangtua dapat memotong-motong kecil atau mengiris halus bawang merah dan mencampurkannya dengan minyak gosok. Balurkan campura bawang merah dan minyak ke seluruh tubuh anak untuk memberikan kehangatan.

15. Menghindari minuman yang mengandung kafein dan soda

Minuman yang mengandung kafein dan soda harus dihindari, karena membuat anak pipis lebih sering dari biasanya. Zat diuretik yang terkandung dalam minuman bersoda dan berkafein dapat membuat tubuh anak membentuk urin dan mempercepat prosesnya. Jika anak pipis lebih sering, ia memiliki resiko terkena dehidrasi lebih besar.

16. Memastikan anak banyak istirahat

Penyakit dan gejala demam akan cepat sembuh jika anak banyak beristirahat. Orangtua dapat mengalihkan aktivitas bermain anak ke dalam rumah agar anak tidak terlalu kelelahan. Anak yang sudah lebih besar dapat diberikan pengertian untuk banyak beristirahat agar ia cepat sembuh/

17. Memberikan vitamin C

Vitamin C memiliki manfaat anti radang, meningkatkan kekebalan tubuh, dan meningkatkan produksi sel darah putih. Berikan vitamin C sesuai dosis yang dianjurkan.

18. Menghindari penggunaan air dingin untuk kompres

Jangan gunakan air dingin untuk kompres pada anak, karena akan mengakibatkan tubuh anak menjadi lebih panas lagi. Hal ini dikarenakan hipotalamus akan mengirimkan sinyal pada tubuh anak untuk menaikkan suhunya akibat suhu dingin di dahi anak yang dikompres. Hal itu akan dianggap hipotalamus bahwa tubuh anak sedang kedinginan.

19. Menghindari penggunaan alkohol untuk kompres

Jangan gunakan alkohol untuk kompres, karena dapat membuat anak lemas dan juga teradi hipoglikemia (penurunan kadar gula dalam darah) jika alkohol terhirup anak.

20. Mencatat suhu tubuh anak selama beberapa hari

Catatlah suhu tubuh anak jika ia mengalami demam selama beberapa hari, termasuk jika ia mengalami gejala lain seperti ditemukannya ruam-ruam maupun bercak merah di kulitnya. Catat juga suhu tubuh anak jika suhunya naik turun, lalu konsultasikan pada dokter.

Baca juga:

21. Tidak memberikan makanan asam

Makanan asam akan membuat radang pada anak semakin parah. Untuk itu, hindari memberikan makanan asam pada anak saat mereka mengalami panas demam.

22. Mengoleskan ramuan jeruk nipis

Sama seperti bawang merah, jeruk nipis juga memiliki manfaat menurunkan suhu tubuh. Gunakan perasan air jeruk nipis yang dicampur dengan beberapa tetes minyak gosok, lalu balurkan ke seluruh tubuh anak. Sambil dibalurkan, orangtua juga dapat memberikan pijatan yang lembut pada anak.

23. Mengatur suhu ruangan

Suhu ruangan harus diatur agar anak bisa eristirahat dengan baik dan nyaman. Jika kamar anak memakai alat pendingin ruangan, aturlah suhunya di kisaran 20ºC agar tidak terlalu dingin atau terlalu panas. Hindari penggunaan kipas angin karena bisa membuat anak kembung dan masuk angin.

Baca juga:

24. Memberikan obat penurun panas

Orangtua dapat memberikan parasetamol atau ibuprofen sesuai dengan usai anak. Namun, ibuprofen hanya cocok untuk anak di atas usia enam bulan karena kandunganya lebih keras dari parasetamol. Selain itu, gunakan hanya satu jenis obat pada anak (ibuprofen atau parasetamol saja).

25. Membawa ke dokter apabila ada gejala demam yang tidak biasa

Jika ada gejala demam yang tidak biasa, misalkan disertau dengan batuk terus menerus, bercak merah pada kulit, suhu tubuh yang naik turun, segera konsultasikan dengan dokter.

Penyebab panas pada anak

Ada beberapa penyebab mengapa anak mengalami demam. Meskipun demam pada anak umunya merupakan proses alami untuk membangun sistem kekebalan tubuhnya menjadi lebih baik, orangtua bisa melakukan cara menurunkan panas pada anak dan mengatasi penyebabnya. Adapun penyebab panas demam pada anak adalah sebagai berikut.

  • Adanya pirogen atau produk bakteri yang muncul dari lingkungan, kemudian masuk ke dalam tubuh anak, berkembang jumlahnya, dan menghasilkan racun. Pirogen diyakini sebagai penyebab utama panas pada anak
  • Infeksi pada saluran pernapasan atas
  • Infeksi pada kulit
  • Infeksi pada telinga
  • Adanyaa tonsilitis
  • Gangguan pencernaan dan diare akibat makanan tidak higienis dan terkontaminasi
  • Infeksi pada saluran kencing
  • Adanya cacar air
  • Adanya virus demam berdarah
  • Infeksi darah
  • Pneumonia
  • Batuk rejan
  • Disentri
  • Tifus

Baca juga: